sejak kapan saya suka dengan kucing? well,.. dari foto lama milik ibu saya, sejak balita jelas-jelas nampak saya yang sedang menggendong si meong di salah satu lengan saya. Kalau dipikir-pikir, hampir seluruh hidup saya dikelilingi oleh makhluk berbulu ini. Datang dan pergi sih. Ada saatnya saya masih terlalu kecil untuk berkomitmen dan memelihara kucing. Kadang saya terlalu sibuk sekolah atau bekerja, sehingga tak dapat merawat mereka seratus persen.
Tapi sekarang, aaah.. setelah saya memutuskan untuk tinggal di rumah dan menjadi ibu rumah tangga. Saya siap berkomitmen penuh untuk hidup bersama meong-meong ini.
Dulu kucing kami ada sembilan ekor. Ah.... kalau dipikir-pikir sih, malah lebih dari sembilan ekor. Karena ada yang datang hanya untuk numpang makan, ada juga anak kucing yang pendek usia karena sakit atau kecelakaan lalu sisanya, pergi berkelana karena merasa dirinya telah dewasa.
Maka disinilah kami berbagi, saya dan suami saya tercinta bersama keenam ekor kucing kami, Pippy, Koko, Malih, kunyit, jack dan Macan. Di sebuah rumah mungil di sebuah kampung di pelosok Bekasi, Jawa Barat
Dan ketika pintu depan saya buka. Mendadak saya ingin menangis dibuatnya. Tampak tiang bendera kami melintang di halaman. Benderanya tergeletak di lantai carport. Ya Tuhaaaan! Cobaan apa lagi yang kau berikan pada kami? Huhuhuhu…