March 6, 2008

tiga jagoan mpus mboy

Hari ini tepat dua minggu sejak kelahiran anak-anaknya mpus Mboy. Tiga jagoan kecil yang kerjanya tidur-minum susu-tidur-maen-tidurlagi-nyusu lagi…. Aaaah…!

Matanya sudah terbuka sejak seminggu lalu. Kedua telinga mereka masih mungil. Dan gigi belumlah tumbuh dengan sempurna. Belum berani keluar dari tempat mereka bermukim selama ini. Jadi masih bermain dan bermanja dengan ibunya disana.


March 1, 2008

Kucing yang bernama Pippy itu

Sebenarnya kucing di rumah ini hanya mpus mboy seorang eh.. seekor ding :) dan bila ada kucing lain yang ingin tinggal disini.
Semua kami –saya dan suami- serahnya kepada mboy untuk mengaudisinya.

Ada beberapa yang lama tinggal disini. Tapi ada juga yang seumur hidupnya nggak akan pernah di terima di rumah ini. Mpus Pak RT contohnya. (keterangan foto : foto ini diambil 15 hari kemudian)

Saya lupa kapan ia nongol di rumah ini. Yang jelas sekitar akhir tahun lalu. Miau-miau di bawah kolong mobil. Mungkin ia lapar. Maka, saya bawakan sisa makanan mpus Mboy dari dapur.

Astaga. Mengerikan!

Luka bakar memanjang dari leher, badan hingga kaki kirinya. Melepuh. Seperti tersiram air atau minyak panas. Jujur. Aku marah sekali. Tega sekali orang yang melakukan ini padanya.

Hari kedua. Rupanya ia merasa nyaman tinggal disini. Kini ia mulai berani masuk ke ruang depan. Memang, jendela kamar depan sengaja kami buka 24 jam untuk lalulintas Mboy di rumah ini. Ia tidur di kasur mpus dan tidur seharian. Si Mboy sepertinya iba melihat Pippy. Ia pun tak berani mengganggu. Dan mulai saat itulah, tanpa kami sadari. Ia menjadi warga rumah ini.

Yang dilakukannya siang dan malam hanyalah tidur. Dengan telaten ia jilati lukanya setiap ada kesempatan. Bulunya rontok. Matanya sayu. Miaunya pun nyaris tak terdengar. Saya ragu. Suami saya ragu.

“Kucing ini bisa mati karena infeksi”

Teman-teman kami yang mampir ke rumah menatapnya dengan sedih.

“Tega betul orang yang melakukan ini”

Dan tahukah kalian apa yang terjadi sebulan kemudian? Luka-lukanya sembuh total. Bulunya mulai tumbuh sedikit demi sedikit. Mulai terlihat tingkah iseng dan konyolnya. Ah.. kami semua jatuh cinta padamu mpus…!

Catatan : waktu itu saya bantu dengan mengoleskan salep untuk luka bakarnya. Tapi rupanya tidak begitu banyak membantu. Menurut saya justru air liurnyalah yang mengobati dan mempercepat proses penyembuhan luka-lukanya.

Serpong 1 maret 08, 17.16 (hari sabtu yg cerah, nunggu suami pulang kantor, mpus pippy lagi keluar maen, mpus mboy lagi ngelonin anak2nya)

ini waktunya makan, Bung!

kucing-kucing yang tinggal di rumah kami, kami biasakan makan tiga kali sehari. Pagi pukul enam, siang jam dua belas dan terakhir pukul enam sore.

Anehnya justru ketika waktu bulan puasa. Rupanya mereka ikutan sahur dan buka bersama. Saya nggak tahu apa sebabnya. Pernah sekali waktu saya beri makan siang di bulan puasa. Mereka nggak doyan tuh!