November 11, 2014

Kalau malih protes

Kemarin malam, kami membawa Malih pergi ke dokter. Dokter hewan yang ada di kampung sebelah.

Akhir-akhir ini Malih makannya sedikit sekali. Dan di leher sebelah kiri, ada benjolan, besaaar sekali. Aduh, saya ngeri. Sering saya lihat di petshop, ada kucing yang sedang diinfus atau opname pasca operasi. Kena kanker katanya.

Suami saya juga begitu. Sama khawatirnya. Dia sih lebih ekstrim lagi. Malah bilang nggak usah dibawa ke dokter deh. Saya rasa, dia juga takut akan menerima kabar buruk lagi. Sama seperti mpus Tiri atau mpus Juki dulu.

Maka, betapa leganya kami berdua ketika dokter bilang si Malih cuma kena bisul. Wkwkwkwk... ! Syukurlaaaah....!

Asalnya sih mau dioperasi kecil. Biar bisulnya kempes. Tapi diperiksa dulu deh, kalau bisulnya sudah matang, bolehlah dilakukan operasi. Lalu bu dokter mengeluarkan jarum suntiknya. Dia mau menyedot sedikit isi benjolan di leher Malih.

Malih ketakutan. Ya Iyalah.. Saya sebagai manusia juga takut sama jarum suntik. Apalagi Malih gitu lho. Apalagi, dia juga bukan termasuk kucing yang gaol seperti Koko atau Jack. Bertemu orang asing adalah hal terberat dalam hidupnya. *hadeh*

Ternyata bisulnya belum matang. Jadi Malih akan diberikan obat saja dan mari kita tunggu bersama hingga bisulnya benar-benar matang. Biasanya benjolannya yang keras itu akan melunak dan pecah dengan sendirinya. Nanti, pe er saya adalah, membantu Malih mengosongkan isi bisulnya itu. Agak horor juga sih. Tapi demi Malih...

Tapi sebelum pulang , Malih akan disuntik vitamin dan antibiotik yaa.... Kata dokter pada Malih. Hah? Di suntik lagiiii?

Malih langsung membuang muka.

Tapi the show muat go on right? Maka tak cukup hanya saya dan suami yang memegang Malih. Dia berontak dengan sekuat-kuatnya. Menjerit dengan sekencang-kencangnya. Dan dokterpun menyuntik Malih secepat kilat yang ia bisa.

Kemudian Malih protes. Setelah di suntik, ia ngumpet masuk ke dalam lemari obatnya dokter dan nggak mau keluar lagi.  Haduuuuuh Maliiiiih...

Nah, pagi tadi, ketika semua kucing sudah selesai sarapan dan beraktifitas sesuai minat dan kreasi masing-masing. Hanya Malih seorang yang tak pulang.

Hmm.. Ini aneh. Nggak biasanya Malih begitu. Maka, setelah urusan rumah selesai, saya pergi ke semak-semak favorit Malih yang ada di pinggir kali. Tuh kaaan...! Malih ada di sana. Lagi ngumpet dan nggak mau keluar walau saya panggil dengan nada mendayu-dayu.

Malih protes dan nggak mau makan obat. Hadeeeh... Malih..Malih.

(BTR 11 November 2014, 10.35 pagi, mendung lhooo.. Enak banget nih narik selimut lagi. Hanya ada Kunyit n Macan yang tidur di kolong meja)

PS :
Akhirnya saya yang mengalah. Saya antar mangkuk makanannya dan saya letakkan di semak-semak dekat persembunyiannya. Tak lama kemudian dia pulang untuk makan dan tidur di kursi tamu. Saya hanya mengawasi dari kejauhan, Begitu saya telpon dan lapor suami, dia bilang , jangan di kasih obat dulu deh, nanti Malih kabur lagi. Iya, deh..setuju.

November 2, 2014

Membelah kepala ayam itu pedih, jenderal!!!

"Sejujurnya nih, Nyit. Agak horor juga membelah kepala ayam untuk kamu."

Iya, kepala ayam mentah, utuh lengkap dengan leher dan lapisann lemaknya. 

"Eeeeng"

Kunyit sih hanya menjawab dengan meong pendek *tuh, buktinya hanya bilang eeeeng :p* Namun kedua bola matanya, hanya tertuju pada kepala ayam itu seorang eh seekor.

"Dan sejujurnya ya Yam" ini kata saya pada alm. Ayam yang ada di tangan *saya sudah gila rupanya hahaha* " maafkan saya ya, karena terpaksa melakukan hal seperti ini"

Lalu ritual yang sama akan kami lakukan berdua *saya dan kunyit tentunya* ini adalah cemilannya. Jadi, setelah sarapan pagi dan semua kucing di rumah ini nongkrong berjemur dan mandi kucing dan hanya menyisakan kami berdua di dapur.

Saya dengan kepala ayam. Dan kunyit dengan .... berlari-lari kecil mengikuti saya. Lalu dengan beralas papan, dan bantuan pisau dan palu, kepala ayam itu saya belah dua. Lehernya saya potong empat atau lima bagian. Dan sedetik kemudian, kunyit sudah mengunyah dengan nikmatnya.

Ah.. Tapi demi kunyit seorang, saya rela kok, seminggu sekali ke pasar buat beli persediaan kepala ayam. Tinggal masuk freezer dan keluarlah kepalanya satu persatu setiap pagi.

Nah, ngomongin soal raw food, ini akan panjang sekali ceritanya. Sama hanya dengan kegemaran Malih akan udang dan  ikan kembung mentah, Koko dengan hati ayam mentah *dan kadang kadang ayam goreng siap saji* dan saya percaya, makanan alami, beli di pasar dan bebas dari bahan pengawet, itu lebih baik buat mereka.

Kalo ada yang penasaran, mendingan beli bukunya aja deh. Tanya presiden dung-dung ya. Tuh.. Isi bukunya lengkap banget.

November 2, 2014 13:05; citayem. Stuck di parkiran mesjid. Mobil nggak bisaa keluat, krn nunggu rombongan tamu manten yang parkir nutupin jalan. Hadweeeehhhh... *nangis guling-guling, meluk tiang mesjid sambil garuk-garuk aspal.

Gimana ? Sudah lengkap kan? Huhuhu......

November 1, 2014

Si penguasa tempat tidur

Seberapa sering makhluk berbulu itu tidur bergelung bersama kalian? Saya sering sekali. Tiap hari malah.  Saya nggak ingat lagi sejak kapan kebiasaan ini timbul. Mungkin sudah lama.  Walau, yeah, ada juga sih saat-saat  di mana saya harus berpisah dengan mereka. Waktu asma saya kumat dan ketika saya pergi ke luar kota. * ya Iya laaah ya :p*

Dari semua meong yang ada di rumah, mpus Koko-lah anggota tetapnya. Yang tepat pukul sembilan malam akan datang dan meong-meong minta dibukakan pintu kamar, lalu mengambil posisi di sisi kiri kasur *itu tempat dimana saya biasa tidur*

Walau sudah dilarang suami, kadang-kadang saya bandel juga. Hahaha.. Maaf ya suamiku tercintah, Gimana ya, kalau nggak ada mereka, rasanya ada yang kurang gitu lho. Kalau ada yang tanya kenapa,  saya akan bilang kalau rasanya menyenangkan sekali, ketika akan tidur, kau tahu ada sesuatu yang berbulu dan hangat sedang medengkur di dekatmu.

Posisi tidur Koko sekarang ada diantara kedua lutut saya. Kalau isengnya kumat, dengan semena-mena ia akan nyelip dan tidur tepat di tengah-tengah diantara kami berdua. Kecuali kalau dia sedang sakit atau lagi manja, biasanya dia tidur melingkar di lengan kiri atau kanan saya. Ya jangan ditanya apa rasanya, yang jelas begitu bangun pagi, separuh lengan saya pegel seperti habis mengangkat barbel semalaman. ..he he he...

Bagaimana dengan yang lain? Sekarang ada mpus jack yang memutuskan untuk tidur bersama kami. Kalau sedetik saja pintu kamar terbuka, maka sepersekian detik pula ia akan melejit dan masuk ke kamar.  Tak peduli, apakah tadi dia sedang mandi kucing atau kebetulan sedang iseng lewat. Kalau sudah begini, Suami saya yang biasanya ngomel-ngomel. Menurut dia, sudah cukup dispensasi satu ekor kucing saja yang akan tidur bersama kami.

Tapi begitu melihat jack yang tertidur pulas di ujung bantal, hatinya luluh seketika.  Kalau Malih lain lagi, kadang, ditengah keributan kami berargumentasi mengenai siapa saja yang boleh tidur di kamar, diam-diam ia menyelinap dan langsung mengambil posisi di kaki kasur. Mandi kucing dan siap-siap tidur. Kalau sudah begitu, suami saya hanya menghela napas panjang dan menegur Malih dan bilang :

" Maliiiiih, kok nggak pake  assalamualaikum dulu"

Bagaimana dengan Macan? Ah.. Selain Kunyit, ABG satu itu nampaknya lebih suka begadang kalau malam. Hanya sesekali saja kalau dia merasa bosan nongkrong di atap dan ingin masuk kamar. Yang paling menyebalkan itu ketika Macan memutuskan untuk masuk diatas jam 2 subuh. Berisik banget gitu lho. Meong panjang ala kucing garong, dimulai dari tangga monyetnya, masuk pintu kucing di dapur dan berjalan hingga menggaruk pintu kamar. Mau nggak mau kan saya jadi bangun dan membuka pintu untuknya.

Tapi dari semua itu, hanya Koko dan *kadang-kadang Kunyit* yang tahan tidur hingga pagi hari. Malah, sering saya lebih dulu bangun dan beraktifitas. Huh dasar pemalas! Yang saya suka dari mereka berdua adalah kalau tidur benar-benar pulas...laaaaas... Jadi saya tak perlu memutus mimpi indah saya hanya untuk membuka pintu bagi meong-meong yang ketika pagi buta bangun dan ingin keluar kamar.

Oh ya, ada satu lagi nih momen bahagia untuk saya, yaitu sekali dua kali ketika suami saya pulang larut malam, lalu saya biarkan pintu kamar terbuka lebaaaaaar.... Maka semua meong akan datang dengan sendirinya.

Iyaaa... Masuk dan datang bersama nyamuk tentunya. Huhuhuhu.... *tears*

*sabtu, 1 November 2014; 11.56 ... Ketika Malih sedang mandi kuciang