November 21, 2008

Koko, hap! lalu ditangkap.

Di tengah kekalutan saya akibat jumlah kucing yang terus bertambah di rumah ini, dulu saya pernah berharap, agar Koko hilang saja.
Mungkin nyasar atau diculik orang. Yang penting, jumlah kucing di rumah ini berkurang satu. Bagi saya, Koko kecil tampangnya jelek sekali. Dibanding saudara kandungnya, si manis Kiki yang manja atau si hitam Mimin yang rajin berkebun.

Tapi anehnya, walau sudah hilang berkali-kali, seperti :
1. Lupa pulang karena betah bermain di rumah besar yang ada di ujung jalan
2. ikut naik gerobak tukang sayur dan nggak tau jalan pulang
3. tak terhitung jumlahnya, melompat tembok turun ke kapling belakang dan tak bisa naik kembali.

Kucing ini tetap saja bisa pulang ke rumah. Well, karena pulang sendiri atau saya rescue juga karena nggak tega. Ternyata saya masih sayang dengan kucing ‘jelek’ ini :D

Kalau ingat itu, rasanya berdosa sekali. Ah.. Maafkan kelakuan saya, Koko.
Hari ini Koko genap berumur sembilan bulan. Di usianya yang belum setahun ini, sudah tak terlihat lagi wajah kanak-kanaknya. Raut wajahnya sudah melebar nyaris seperti beruang. Badannya mulai memanjang dan berotot. Maklumlah, cowok. Tapi dibanding Kiki yang suka bermain jauh, Koko justru lebih betah tinggal di rumah. Bener-bener kucing rumahan deh.

Yang tak pernah berubah adalah kebiasaanya tidur tengkurap dan kelakuannya setiap malam tidur bergelung di dekat saya. Dan kalau manjanya tiba, miau-miau berkeliling rumah mencari saya. Dan Hap! Lalu ditangkaaaaap .. hahaha….!

serpong, 21 Nopember 2008 09.28; yang lagi diomongin, lagi bobo di kamar)

moral of the story is : kalo suka jangan sampai terlalu suka. kalo benci , jangan terlalu benci. kalo kata vety vera mah.. "yang sedang-sedang sajaaaah .." hahaha...

0 comments: