
Koko hilang (lagi). Kalau dihitung sejak ia kecil dulu. Ini kali ketiga dia hilang dari rumah. Padahal minggu malam lalu dia masih berlari-lari kecil sambil nyengir gembira menyambut kami pulang.
Waktu itu memang agak larut ketika kami –saya dan suami- pulang. Seharian pergi keluar rumah, yang kami inginkan adalah segera mandi dan rebah di kasur!
Uh.. lelah sekali.
Maka, sementara saya memberi makan kelima ekor kucing kami. Suami saya mengeluarkan barang-barang dari mobil.
Lalu, esoknya Koko melewatkan sarapannya.
“Mana si Koko?"
“Ah.. paling lagi asyik main dan lupa pulang” kata suami saya.
Tapi ini diluar kebiasaan Koko. Saya mulai khawatir. Hingga siang berlalu dan kemudian malam, Koko belum juga pulang. Wah, pasti Koko main terlalu jauh nih. Kalau hanya di komplek ini, saya yakin dia bisa pulang. Dia hapal kok jalan pulang. Malam itu hati saya tak tenang, kemana ya? Ini sudah lebih dari 24 jam. Sudah bisa dilaporkan ke polisi.
Hingga keesokan paginya, ketika semua kucing dan kami selesai sarapan.
“Koko kemana ya?” tanya saya sendu.
“Nanti malem kita cari ya” bujuk suami saya sambil mendorong motornya keluar rumah dan bersiap untuk berangkat kerja.
Hiks! Saya sedih deh. Kasihan Koko. Dia belum makan. Dan saya mencoba mengingat-ngingat terakhir kali saya melihatnya.
Lalu wajah saya mendadak tegang. “Apa dia ikut masuk ke dalam mobil ya?” dan kami berdua saling berpandangan. Sedetik kemudian saya melompat dan mengambil kunci mobil. Saya lari menuju mobil.
Begitu saya buka pintu mobil, ada suara miau-miau lemah namun gembira. Aduuuh.. itu Koko!!! Kontan ia melompat menghampiri dan mengendus-endus wajah saya. Sepertinya dia ingin mengadu. Tak terkira senangnya saya. Koko saya peluk dan kami pun masuk ke dalam rumah.
Setelah itu Koko minum dan makan tanpa henti. Balas dendam rupanya dia. Dan nggak mau pergi jauh-jauh dari saya.
Koko trauma! Koko.. maafkan saya ya.
Moral of the story : kalau kucing kalian hilang, coba periksa mobil deh. Siapa tau si mpus terkunci didalamnya. Apalagi mobil kami itu termasuk tipe mobil sabtu minggu. Yang hanya keluar rumah kalau hari libur tiba. Saya nggak bisa bayangkan kalau Koko terkurung selama itu. Padahal hari itu saya bolak-balik keluar rumah untuk menjemur pakaian. Mungkin suaranya sudah serak memanggil saya tapi saya tak mendengarnya. Duh.. rasanya berdosa sekali. Maafkan saya ya Koko.
Gara-gara Koko terkurung di dalam mobil ini saya jadi ingat acara Opray Show di TV beberapa waktu lalu. Saya nggak ingat apa judulnya tapi ini kisah nyata tentang super-MOM. Ibu-ibu super yang harus multitasking dan sempurna. Ya kerja ya ngurus rumah juga. Dia menjadi staf salah satu sekolah tak jauh dari tempat tinggalnya.
Ah..di musim panas itu, tahun ajaran baru saja dimulai. Maka pagi itu dia sibuk membangunkan si sulung, menyiapkan sarapan, menyiapkan ini itu, menyiapkan si bungsu yang akan dititipkan di tempat penitipan balita, berbagi tugas dengan suaminya yang akan berangkat kerja dan segera berangkat ke sekolah tempatnya kerja. Ini hari pertama.
Hari itu berjalan seperti biasa. Dia amat bersemangat di sekolahnya. Membagikan donat dan kopi yang sempat ia beli sebelum tiba di sekolah. Menyapa semua rekan kerjanya dan sibuk mengerjakan pekerjaan hari itu. Lalu malapetaka itu terjadi. Ketika salah seorang rekan kerjanya bilang kalau dia melihat anak bungsunya ada di dalam mobil.
Maka berlarilah ia ke halaman parkir. Sambil menangis ia membuka pintu belakang mobil. Anak bungsunya sudah tewas. Dehidrasi. Hari itu panas sekali.
Dia lupa, kalau hari itu tugasnya membawa anak bungsu ke tempat penitipan. Terlalu banyak yang dia pikirkan dan kerjakan. Dia kira ia sempat mengantar si bungsu sebelum berangkat ke kantor. Tapi dia lupa.
Saya nggak ingat juga gimana endingnya. Apa dia masuk penjara karena lalai. Atau pengadilan disana justru membebaskannya karena alasan supermom itu. Suaminya memaafkannya. Dia tahu betul istrinya. Istrinya itu adalah tipe ibu yang amat mengasihi anak-anak mereka. Tapi yang saya ingat adalah matanya. Iya. Matanya memancarkan rasa penyesalan yang mendalam. dan saya yakin akan terus begitu selama sisa hidupnya. Ini hanya satu kisah.
BTR, 9 Februari 2010
*walau setelah itu saya harus kerja bakti membersihkan mobil. Maklumlah, tigapuluh enam jam terkurung di dalam mobil. Koko ya sudah pasti pup n pis di dalam mobil. Nggak apa-apa kok Koko. Saya nggak marah kok.Seharusnya saya periksa dan periksa lagi ketika akan mengunci pintu mobil. Saya janji, nggak akan terulang lagi!
0 comments:
Post a Comment