August 15, 2014

super hero KOKO

Dari semua sesembahan yang dibawa kucing kucing ke rumah kami, hanya tikuslah satu-satunya hewan yang mampu membuat saya lari dan ngumpet sejauh-jauhnya. Aduh..Gimana ya, geli bercampur jijik gitu lho. *padahal kan nggak boleh gitu ya, semua makhluk kan sama dimata tuhan...sigh*

Dulu mpus Joni yang rajin nyetor tikus tiap dua hari sekali. Tapi kalau sekarang sih, si kunyit yang hobi mengajak teman miki-nya itu ke rumah. Biasanya, setelah puas diajak bermain di halaman depan, tikus yang sudah setengah pingsan itu dibawanya ke dalam rumah sebagai persembahan dan tanda cintanya untuk saya. Aaaarrrrghhh..kunyiiiit!

Lalu, dengan tidak bertanggung jawab, dead body itu ditinggalkannya begitu saja. Hadeeeeeh...!

Nah, kalau Macan sih lain lagi. Mungkin karena masih ABG, hasil buruannya masih seputar hewan yang kecil, mungil, lucu dan menggemaskan *versi mpus Macan tentunya :p* 

Kadang-kadang, ia pulang membawa kupu-kupu, kodok, belalang dan kadal. Iyaaa.. Kadal. Dikejar kesana kemari, dibawa ke pojok kamar, lalu diajaknya bermain petak umpet. Lalu setelah bosan ditinggalkan begitu saja. Aduh, Gimana nggak serem.  Saya kan nggak mau ketika saya sedang tidur, tiba tiba ada kodok atau kadal yang permisi numpang lewat.

Maka, untuk kasus khusus seperti ini, sesegera mungkin saya lakukan operasi SAR. Search and rescue dong. Untuk kupu-kupu, biasanya saya pasrahkan saja pada yang diatas. Biasanya kondisinya sudah tak bisa diselamatkan, sayapnya rusak parah. Sedangkan belalang, biasanya saya tangkap dan saya lepaskan kembali ke halaman depan.

Nah, untuk kodok dan kadal, saya punya trik khusus nih. Saya ambil sapu dan pengki, lalu dengan tekhnik tertentu *cieeeee..*  saya tangkap *seperti gerakan menyapu lantai sehingga mereka terperangkap di dalam pengki*  dan buru-buru saya lepaskan juga ke halaman depan.

Tapi yang membuat saya kagum adalah kemampuan Koko untuk menangkap burung gereja. Nggak cuma sekali dua kali dia datang membawa mahluk malang itu. Coba bayangkan, bagaimana  bisa Koko menangkap burung  dengan kincring-kincring kalungnya yang berisik itu? Saya rasa, ilmu tingkat tingginya itu didapat dari kesabaran dan ketekunannya berlatih selama bertahun-tahun.

Lalu Apakah setelah itu hidup saya tenang dan tentram saudara-saudara? Aaah... Tidak juga.

Ternyata yang bikin horor itu bukan tikus lagi.... Tetapi ULAR.

Iya, ular! Tahu nggak, sejak kami tinggal di kampung ini, sudah beberapa kali kami mendapat laporan dari tetangga di kanan kiri. Kalau si Koko sering berantem dengan ular. Yah, mungkin itu hanya ular sawah atau ular kali yang tak berbisa. Tapi tetap saja hati saya menciut setiap kali mendengarnya.

Setiap ada rapat RT, ada saja yang melapor kepada suami saya. Bapak-bapak di sini merasa bahagia karena ada Koko, si pembasmi ular. Kini mereka bisa tidur dengan tenang karena anak-anaknya sekarang bisa bermain lagi di depan kali.

Huhuhu...

Saya sih belum pernah melihatnya langsung ya. Tapi, please Koko... Jangan nangkep ular lagi ya...hiks..hiks..

*BTR 15 agustus 2014; 09.40 wib.. Ketika suasananya terasa aman dan damai, doh.. Me time banget nih* oiya, ilustrasi gambar yang super keren ini diciptakan Thre tampilang khusus untuk khow-khow...Maacih ya Yuuuun.. Hug n kiss2 :D


1 comments:

Unknown said...

Eh .. eh .. nongol versi kartun-nya :-D
ikut senang dengar cerita si "khow-khow"
semoga selalu jadi si kucing super ae laa .... :-D