Sejak Macan punya kebiasaan yang satu itu, hidup saya bagaikan di neraka. Entah darimana ia dapat keahlian barunya. Yang saya tahu, tiba tiba ia sudah nongkrong diatas atap. Kalau sudah nongkrong, yaolooo..bisa berjam-jam. Gedebak-gedebuk kesana kemari, mengawasi kucing kucing komplek yang kebetulan sedang lewat atau malah molor di deket parabol aora kami.
Kalau hanya itu sih, saya tak pernah ambil pusing. Tapi yang paling menyebalkan adalah setelah naik, macan nggak bisa turun lagi. Kalau dia sudah menyatakan selesai main diatas atap dan ingin turun saat itu juga. Maka ia akan melolong, meong meong, menjerit-jerit bagai kucing yang ekornya kejepit pintu sambil dijewer kupingnya lalu dikurung di kamar dan nggak di kasih makan selama seminggu.
Duh.. Saya kan malu sama tetangga. Bisa-bisa mereka pikir, telah terjadi pelanggaran HAK (hak asasi kucing) di rumah ini.
Maka buru-buru saya keluarkan tangga lalu naik dan membantunya turun. Tapi yang bikin saya keki, ketika dijemput, doi malah berkelit dan ngumpet atau menjulurkan kedua kaki depannya *Apalagi kalau bukan untuk* mengajak saya main. Huhuhu.. *nangis sambil garuk-garuk aspal* apa kamu pikir saya adalah mahluk yang paling nggak punya kerjaan sedunia, mpuuuus ? :-((
Dan itu tak hanya sekali dua kali. Dalam setiap satu kali sesi naik ke atas genteng, bisa lima atau enam kali saya harus bolak-balik mengulang ritual yang sama. Hingga akhirnya Macan ngantuk, lelah dan lapar dan kali ini ia benar-benar memutuskan untuk turun. * you see? He decide it by himself, not mine*
Nah, seminggu sebelum lebaran lalu, akhirnya kami putuskan untuk membuat tangga monyet untuk Macan. Iya dong. Kami ingin mudik dengan tenang. Mana bisa kami meninggalkan rumah, kalau kelakuan Macan masih seperti ini.
Jadi, hari itu, saya dan suami berbelanja papan, paku beton dan siku besi di toko bahan bangunan. Sketsa kasarnya sudah saya buat. Kami akan membuat papan pijakan sekaligus tempat nongkrong buat mpus-mpus di rumah. Mumpung masih ada waktu, membuat tangga dan mengajari Macan turun sendiri.
Maka, ini lah dia, tangga monyet special untuk Macan. Hanya dua kali latihan simulasi naik ke atas atap, selanjutnya Macan sudah bisa turun sendiri. Aaah.. Senangnyaaaa...!
*BTR 05-08-2014 ; 10:10 wib, ketika 1,5 jam nongkrong di tempat cuci mobil. Nungguin si Juki mandi salju, setelah mudik seminggu*
2 comments:
kawai ^_^ hebat bundanya Mpus :-)
Mbakkk yg naik bukan cuma macan ya akhirnya.. Punya follower diaaaa..hakhakhak...
Post a Comment