Heran juga. Darimana ia bisa dapet potongan kepala ayam seperti ini? Dagingnya begitu segar., bersih dan cutting-nya begitu rapi.
Tanpa diduga misteri itu akhirnya terjawab sudah. Esoknya, saya melihat si Mboy berlari-lari kecil mengejar ibu penjual ayam yang lewat di depan rumah. Penjual ayam keliling dengan motor bebek plus box isi ayam segar yang ada di boncengan.
Pasti si mboy berdoa dengan kerasnya. Semoga ada orang yang beli. Karena kalo enggak. Nggak mungkin dong dia dapet bagian. Ini suatu anugerah. Bonus kepala ayam dari si ibu penjual ayam.
Ternyata kepala ayam yang nganggur di depan kamar mandi itu ia dedikasikan khusus bagi ketiga anaknya. MIMIN-KIKI-dan KOKO. Dan saya malu terlanjur ge er :)
Tapi tidak bertahan lama. Dua hari kemudian rasa Ge Er saya mendadak berubah menjadi jeritan penuh rasa sebal. Kali ini yang dibawa *siapa lagi kalo bukan* si mister micky mouse. Masih pingsan. Di bolak-balik. Dan dipersembahkan kepada anak-anaknya. Si Mimin terlihat tertarik. Tapi tidak dengan si kembar KIKI-KOKO.
“Duh mboy! Jorok banget sih kamu!”
Kali berikutnya. Hanya tinggal kepala tikus yang malang itu. Ditinggalkan di halaman depan. Horor banget nggak sih untuk memungut mayat hasil mutilasi itu dan membuangnya ke bak sampah. *film tali perawan pocong aja kalah :D*
Tapi lama kelamaan. Saya mulai sadar. Mungkin ini adalah salah satu cara untuk mengajar teknik-teknik dasar survival bagi ketiga anaknya. *nggak hanya digunung aja dong yaaaa…di komplek ini perlu juga latihan dasar seperti itu*
Halah!
Serpong 23 april 08 (12:19 yang lagi latihan survival udah pada makan siang semua :) udah mandi kucing dan sekarang lagi bobo’ siyang)
0 comments:
Post a Comment