Rupanya ide itu dinilai tidak praktis oleh kucing-kucing yang ada di rumah ini. Memang sih ada jendela depan yang dibuka untuk lalulintas mereka, tapi mereka lebih memilih untuk membuat sebuah lubang kecil di pojok kanan bawah pintu.
Dikompori mpus Joni, hasil kerja keras mereka berbuah sudah. Sembari iseng-iseng bermain sambil menggigit, mengorek, mencolek, menarik-narik kawat kassa pintu. Tak lama kemudian, terciptalah sebuah lubang kecil tempat mereka keluar masuk. *kecuali mpus Pippy tentunya. Soalnya, badannya gendut sih*
Sekarang, lubang itu kami beri nama : PINTU JONI
Lama-kelamaan aktifitas kucing-kucing di rumah ini juga berkutat di seputar pintu Joni. Kadang jadi tempat Pippy untuk tiduran dan berjemur matahari. Dan kalau sudah begini, kucing-kucing yang lain nggak ada yang berani lewat. Walaupun tiduran, tapi tangan kirinya selalu waspada mode on, menampol setiap ada kucing yang numpang lewat.
Kadang juga menjadi tempat Joni dan Koko berkejar-kejaran. Lari melintas ruang tamu, dan main di teras depan. Atau tiba-tiba, mpus Kiki datang dan masuk ke dalam rumah karena sekarang sudah waktunya makan siang.
Ah… makan siang dulu Mpuuuus..!!!
Serpong, 16 oktober 2008 17.47
2 comments:
Kalo badannya pippy gak muat di pintu kecil itu, ya udah dikasih kunci rumah aja mbak. he he
memang. kayaknya harus mbikin kucin duplikat rumah deh.. hehehe...
Post a Comment