February 7, 2014

Antara saya, suami dan KOKO

Sudah seminggu ini Koko tidur di kamar. Bukan kamar depan *yang fungsinya masih belum jelas hingga hari ini* tapi kamar belakang. Ya, kamar saya dan suami saya.

Jadwalnya teratur sekali. Jam sembilan malam dia akan lewat ruang tamu dan mengeong sekilas. Itu artinya, saya pulang dan akan tidur.

Jika pintu kamar masih tertutup, dia akan sabar menanti di depannya. Atau menteror saya dengan mengeong tepat di muka saya. Itu artinya juga saya harus  segera membuka pintu.

Lalu Koko akan berputar- putar diatas kasur, mencari spot yang paling nyaman untuk tidur. Biasanya dia akan memilih sisi kiri kasur. Itu sisi tempat saya biasa tidur. Saya tak tahu kenapa. Mungkin karena bau tubuh saya ada di sana.

Setelah itu dia akan memulai ritualnya mandi kucing. Tidak selama mpus Kunyit sih, tapi cukuplah baginya untuk bersih-bersih. Kemudian dia akan bergelung dan tedoooorr.

Koko juga menjadi bahan kecemburuan suami. "Lho? Kok ada Koko?"
Apa lagi jika kami akan tidur, Koko bangun dan dengan tampang tanpa dosa ia akan pindah dan tidur tepat ditengah-tengah kami berdua.

Aaaarghhhh .. Koko!!!

Lalu Koko cuma mengangkat kepalanya sejenak, memandang suami saya dengan pandangan EGP. Lalu bergelung tidur di ketek saya, sambil memijat-mijat ala cakar miaunya. Ahaha..

Yah, kalau sudah begitu paling saya yang menyahut, " Yah, Koko lagi kangen barangkali. Nanti kalau sudah bosan dia akan tidur di atap mobil seperti biasa. Biarin aja lah..."

Maka inilah kami : saya, suami saya dan Koko berbagi tempat tidur. Kalau yang punya kamar (baca : Koko) bilang saya akan tidur disana, ya sudah, tak ada satupun yang berani melawan. Termasuk suami saya, yang sedang menggigit ujung bantal dan manyun di pojokan.

Maaf ya cintaaaah :-)

(Btr, 11.25 pm, berisik di belakang. Ada yang renovasi rumah :(( mpus Macan lagi main di jendela, nyit-nyit sedang tidur di kursi depan, dan Khow-khow? Tidur di atap mobil lah sambil memantau jalan depan rumah, the traffic is so so you know)




0 comments: