February 20, 2014

Kalung kucing

Kalung kucing bagi saya adalah semacam pengikat hati antara saya dan kucing-kucing saya. Yah.. Seperti pasangan yang sudah menikahlah, mereka biasanya kan memasang cincin di jari manis. Walau saya tak pernah tahu apakah kucing kucing ini suka dengan kalung yang  melingkar dilehernya. Mereka nggak pernah bilang. Haha..

Kalung itu juga tanda. Umumnya orang sudah paham lah ya kalau ada kucing yang memakai kalung, itu berarti dipelihara orang. Ada pemiliknya. Biasanya ditambah name tag. Ada nama si meong, alamat dan nomor telpon pemilik. Tujuannya tentu jika kucing itu hilang atau nyasar, memudahkan orang yang menemukan untuk mengembalikan kepada pemiliknya.

Saya tak pernah ingat, sejak kapan saya mulai membelikan kucing kucing saya sebuah kalung. Rasanya sudah sejak dulu. Banyak kok dijual di petshop. Bahannya bisa bermacam-macam, kulit atau nylon contohnya. Kalung ini biasanya ditambah dengan lonceng kecil sebagai pemanis. Harganya bermacam-macam, tapi umumnya berkisar antara Rp 15,000 s.d. Rp 25,000

Tapi saya tidak begitu suka. Suaranya  loncengnya kurang nyaring. Tapi ternyata ada juga yang menjual loncengnya secara eceran. Lebih besar dan suaranya jauh lebih nyaring. Malah sekarang bentuknya lucu-lucu. Seperti loncengnya mpus Jack yang berbentuk kelinci atau loncengnya mpus Macan yang bentuk ikan dori *tokoh ikan pelupa di film finding nemo, masih ingat kan?* bahkan dulu Koko pernah punya lonceng yang bentuknya spongebob.. Haduuuuh.. Lucu bangeeet..!

Dulu harganya masih Rp 5,000 perbuah. Tapi sekarang sudah dua atau tiga kali lipat *mewek* ya Iya lah.. Tentu saja saja mewek. Karena kucing kucing ini amat rajin menghilangkan lonceng kincring-kincringnya. Koko yang paling sering. Apalagi kalau seusai bertarung dengan kucing garong. Yaaah.. Menangis miau-miau pulang dengan luka di tangan. Selain harga dirinya yang hilang *karena kalah telak* kalungnya juga hilang! Aaaargggh..! Kan nggak tiap hari saya ke petshop untuk beli kalung kan Koooo!

Maka akhirnya saya mulai membeli lonceng kincring-kincring ini untuk persediaan. Membeli tali prusik juga di toko outdoor. Jadi saya bisa berhemat dengan membuat kalung sendiri. Dan tak perlu menunggu lama. Sedetik kalungnya hilang, maka detik berikutnya sudah ada gantinya.

Eniwey busway, tahukah kalian gara-gara kalung kincring-kincring ini, indera pendengaran saya menjadi semakin terlatih lho. Ya, seperti pendekar yang sedang latihan di shaolin. Sekarang saya bisa membedakan Apakah itu mpus Koko atau Kunyit yang sedang masuk melalu pintu kucing di dapur, mpus Macan yang sedang main di semak-semak depan rumah atau mpus Malih yang sedang nongkrong dan mandi kucing di atas mobil.

Hanya dengan mendengar bunyi kincring-kincringnya saja. Hahaha.

Jempol deh buat pencipta kincring-kincring ini. Makasih lhoooo....

(BTR 20-02-2014, 08.46 wib, Koko lagi jadi patung di tembok pagar, Malih lagi nongkrong di atas mobil, dan ma chaaaan... Sedang main di kolongnya)

1 comments:

Unknown said...

teh, boleh tau gimana cara bikin kalungnya? hehe makasih :)