Entah kenapa saya kok tergila-gila dengan kucing garong. Walau tampangnya gelandangan banget, tapi mereka punya aura yang.. Ah.. sulit diungkapkan. Masih ada yang belum tahu kucing garong? Well, coba deh amati sekitar. Di rumah, di jalan atau kalau lagi makan pecel lele di pinggir jalan.
Kucing garong is everywhere... :-)
Ciri-cirinya gampang dikenali. Kalau kalian melihat ada seekor kucing yang badannya gede, dekil, bentuk wajahnya persegi dan bengap *seperti petinju yang baru turun dari ring tinju* tapi terlihat manis pada saat yang bersamaan, soliter dan dominan diantara kucing kucing liar lain. Nah, itu dia si kucing garong.
Di komplek tempat saya tinggal sekarang, ada tuh satu kucing garong yang menjadi penguasa komplek ini. Yah.. Untuk alasan keamanan, bagaimana jika kita sebut saja bunga ... *eh?
Haha.. maaf , bagaimana kalau saya beri nama Rong Rong ?
Kerjanya ya gitu deh, luntang lantung keliling komplek. Malah saya sempat curiga, kucing garong ini lebih sering beredar dibandingkan dengan satpam komplek. Nongkrongnya di blok belakang dan hobinya mem-bully kucing kucing lain. Persis preman.
Si Rong Rong ini musuh bebuyutannya Koko juga. Sebenarnya Koko nggak salah-salah amat sih. Koko itu cinta damai. Kalaupun sering berantem, itu semata-mata hanya karena Koko ingin mempertahankan daerah kekuasaannya. Yah.. Walau sepetak kecil rumah kami, bolehlaaah.
Dulu ada masanya kami berdua *saya dan Koko maksudnya* berlinang air mata dibuatnya. Setiap kali Koko pulang penuh luka-luka, Koko menangis karena harga diri *remember? :-) * dan saya menangis melihat penderitaan Koko. Saya bertekad untuk mengusir kucing garong ini dari dunia persilatan.
Berbagai cara sudah saya lakukan, melempar jumroh, maksudnya melempar batu untuk mengusir si Rong Rong, menyemprotnya dengan selang air, menimpuknya dengan sendal termasuk menyebarkan sayembara diantara satpam dan tukang sayur yang lewat depan rumah. Saya hanya ingin si Rong Rong pindah ke tempat lain.
Anywhere but here !
Hingga puncaknya tukang sayur langganan saya berhasil menjebak si Rong Rong dan memasukkannya dalam karung. Dan dari sela-sela lubang udara yang sengaja dibuat, saya bisa melihat ke dua bola mata Rong Rong menatap saya penuh makna. Lalu saya minta satpam komplek untuk membuangnya... Jaoooooooh.. dari tempat ini. Biarlah Kamu hijrah ke tempat lain ya mpuuus.
Tapi kedamaian di tempat ini tak berlangsung lama. Dua hari kemudian si Rong Rong telah kembali ke komplek kami. Kok bisa? Ini analisa saya dan tukang sayur saya.
(1) mata target tidak ditutup selama proses penculikan
(2) target memiliki ingatan yang kuat akan jalan pulang
(3) lokasi pembuangan target tidak terlalu jauh dari komplek tempat saya tinggal
(4) *ini yang paling penting* ketika membuang target, satpam tidak memilih rute perjalanan yang salah satunya harus melewati sungai atau kali.
Kata tukang sayur " Ini kepercayaan orang-orang dulu ya bu. Kalo mbuang kucing itu harus ngelewatin sungai. Dijamin, kucingnya nggak akan balik lagi. Kan dia nggak bisa lewatin sungai"
"Oooooo..." Saya dan Koko mangut-mangut.
Yah.. Mau bagaimana lagi. Akhirnya saya putuskan untuk berdamai dengan Rong Rong. Daripada jantungan tiap kali mendengar laporan kalau Koko habis berantem.
Jadi kalau Rong Rong mampir untuk inspeksi, saya sediakan juga satu mangkuk nasi+ikan cue jatah premannya *kadang-kadang sisa makanan mpus di rumah* anggap aja sodaqoh ya mpus. Gumam saya pada Koko.
Koko sih masih tak rela walau sekarang sudah ada kemajuan. Kalau si garong datang, Koko tak lagi datang dan langsung menyerbunya. Tapi duduk waspada dan memandang dari kejauhan. Kunyit *secara dia juga kucing cowok * cuma memandang dengan pandangan EGP. Apalagi si Macan. Kucing jantan kecil ini malah menghampiri si Rong Rong dan mengajaknya main. *namanya juga anak-anak*
Dan you know what? Si Rong Rong tak terusik sama sekali. Dengan tenang dia menghabiskan isi mangkuk jatahnya. Lalu pergi dan meong-meong dengan berisiknya.
Saya rasa, saya sudah di bully oleh kucing garong ini *sigh*
(BTR, 20 pebrur 2014, mau cari harta karun sambil nunggu jemuran kering :-) )
0 comments:
Post a Comment